Kamis, 11 Maret 2010
tugas3.sulaman
Sulaman ini adalah sulaman pertama saya yang merupakan tugas kesenian ketika saya SMP kelas 2 di SMP METHODIST 1 Medan. Sulaman ini bergambar bunga , dengan warna dasarnya biru dan di pinggirannya bermotif bunga berwarna merah . saya yang tidak terlalu pintar menyulam, lebih memilih menyulam bergambar bunga karena motifnya tidak terlalu sulit, namun tetap saja memerlukan ketelitian.
Juli Theresia A Siahaan
091301072
Jumat, 05 Maret 2010
Uji Coba Kuliah Online . Tugas Kelompok .
1. Bagaimana tinjauan psikologi pendidikan dalam proses interaksi guru dan siswa ?
a. Pengajaran dan pembalajran
* Pengajaran –transfer learning –pasif –pengetahuan
* Pembelajaran –kesiapan dan kemampuan belajar
* Perencanaan perubahan perilaku, berdasarkan prinsip-prinsip mengajar, teori perkembangan peserta didik, pengelolaan kelas dan strategi pembelajaran, serta mempertimbangkan kemungkinan dampak perubahan positi perilaku peserta didik.
INTERAKSI GURU-SISWA
Faktor utama yang mempengaruhi lingkungan belajar adalah guru.
Peran guru dalam interaksi pembelajaran antara lain :
1. Mempergunakan beragam teknik secara maksimal sehingga peseta didik dapat mengerjakan tugas secara maksimal.
2. Pengetahuan profesional –guru profesional.
3. Kemampuan menyeleksi perilaku yang akan berdampak pada perubahan perilaku positif peserta didik.
BENTUK INTERAKSI
Guru harus mengembangkan pemahaman dan perilaku secara tegas tentang :
- Hubungan antara mengajar dan disiplin.
- Faktor-faktor yang memotivasi peserta didik untuk berbuat.
- Perencanaan sistematis mengelola perilaku salah suai peserta didik sesuai karakteristik kelas.
- Permasalahan disiplin.
- Permasalahan tuna cakap belajar.
- Dampak masalah.
PERMASALAHAN DISPLIN
1. Terwujud dalam bentuk gangguan terhadap kegiatan mengajar, gangguan terhadap orang lain untuk belajar, kondisi tidak aman baik fisik maupun psikologis, perusakan fasilitas.
2. Dikelola secara pendidikan –bukan dengan tindak kekerasan.
3. Guru yang efektif harus mampu mengelola perilaku yang salah suai dalam waktu pembelajaran.
4. Guru yang dapat mengelola kelas akan mengajar secara efektif dengan senang dan percaya diri, dan kemampuan tersebut akanberdampat pada pencapaian prestasi belajar peserta didik.
MEMAHAMI PERILAKU
1. Guru harus memiliki kesadaran perilaku salah suai dapat ditangani dengan kontrol positif dibanding pendekatan negatif.
2. Secara mendasar manusia merasakan kebutuhan rasa aman.
3. Peserta didik membutuhkan perasaan diakui keberadaan, memiliki kompetensi, kemampuan/ kekuatan dan sifat baik/ kemampuan menyesuaikan diri.
2. Apa sajakah sumber yang mempengaruhi teknologi pembelajaran ?
Teknologi pembelajaran dapat dilihat sebagai bidang yang mempunyai perhatian khusus terhadap aplikasi, meskipun prinsip dan prosedurnya berdasar pada teori. Kawasan bidang ini telah melalui pergulatan antara pengaruh nilai, penelitian,dan pengalaman praktisi, khususnya pengalaman dengan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Bidang ini kemudian berkembang tidak hanya berupa pengetahuan teoritik tetapi juga pengetahuan praktis.
Setiap kawasan dibentuk oleh : (1) landasan penelitian dan teori; (2) nilai dan perspektif yang berlaku; (3) kemampuan teknologi itu sendiri.
1. Pengaruh Teori dan Penelitian
Teknologi Pembelajaran telah dipengaruhi oleh teori dari berbagai bidang kajian. Akar teori ini dapat ditemui dalam berbagai disiplin, termasuk : psikologi, rekayasa, komunikasi, ilmu komputer, bisnis, dan pendidikan secara umum.
Secara singkat, pengaruh teori dan penelitian terhadap masing-masing kawasan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Desain
b. Pengembangan
c. Pemanfaatan
d. Pengelolaan
e. Penilaian
2. Nilai dan Perspektif Alternatif
Pada umumya nilai-nilai yang ada akan berfungsi sebagai landasan berfikir dan berbuat. Nilai-nilai ini mungkin berasal dari pelatihan dan pengalaman kerja yang sama, pembudayaan dari teori-teori atau karakteristik pribadi orang yang tertarik terhadap Teknologi Pembelajaran . Secara khusus, nilai-nilai yang mempengaruhi terhadap perkembangan Teknologi Pembelajaran, yaitu : (a) replikabilitas pembelajaran; (b) individualisasi; (c) efisiensi; (d) penggeneralisasian proses isi lintas; (e) perencanaan terinci; (f) analisis dan spesifikasi; (g) kekuatan visual; (h) pemanfaatan pembelajaran bermedia.
Gerakan psikologi konstruktivisme telah mempengaruhi terhadap Teknologi Pembelajaran. Menurut pandangan konstruktivisme bahwa disamping adanya relaitas fisik, namun pengetahuan kita tentang realitas dibangun dari hasil penafsiran pengalaman. Makna atas sesuatu tidak akan terlepas dari orang yang memahaminya. Belajar merupakan suatu rangkaian proses interpretasi berdasarkan pengalaman yang telah ada, interpretasi tersebut kemudian dicocokan pengalaman-pengalaman baru.
Konstruktivisme cenderung mempersoalkan perancangan lingkungan belajar daripada pentahapan kegiatan pembelajaran. Lingkungan belajar ini merupakan konsteks yang kaya, baik berupa landasan pengetahuan, masalah yang otentik, dan perangkat otentik yang digunakan untuk memecahkan masalah. Nampaknya, ada semacam keengganan terhadap adanya perumusan pengetahuan secara rinci yang harus dikuasai, dan kengganan terhadap simplikasi atau regulasi isi, karena semua proses itu akan meniadakan arti penting konteks yang kaya yang memungkinkan terjadinya transfer.
Perspektif alternatif lain yang mempengaruhi teknologi pembelajaran adalah dari kelompok yang memandang penting atas keunggulan belajar situasional (situated learning). Belajar situasional terjadi bilamana siswa mengerjakan “tugas otentik” dan berlangsung di latar dunia nyata. Belajar semacam ini tidak akan terjadi bilamana pengetahuan dan keterampilan tidak diajarkan secara kontekstual”.
Hlynka (1991) menjelaskan bahwa post-modern adalah suatu cara berfikir yang menjunjung prinsip keanekaragaman, temporal dan kompleks, dari pada bersifat universal, stabil dan sederhana.
Banyak implikasi filsafat post-modern untuk praktek dan teori desain sekarang ini, terutama tentang orientasi pemikiran yang menggunakan paradigma desain baru, dan tidak bersandarkan pada model desain yang sistematis. Filsafat post-modern lebih menyenangi pada hal-hal yang bersifat terbuka dan fleksibel, dari pada hal-hal yang tertutup, terstruktur dan kaku (Hlynka, 1991)
3. Pengaruh Teknologi
Perancang yang terampil dan kreatif dapat menghasilkan produk pembelajaran yang dapat memberikan keunggulan dalam : (a) mengintegrasikan media; (b) menyelenggarakan pengemdalian atas pembelajar yang jumlahnya hampir tidak terbatas, dan bahkan (c) mendesain kembali untuk kemudian disesuaikan kebutuhan, latar belakang dan lingkungan kerja setiap individu.
Teknologi, disamping mampu menyediakan berbagai kemungkinan tersedianya media pembelajaran yang lebih bervariasi, juga dapat mempengaruhi praktek di lapangan dengan digunakannya sarana berbasis komputer untuk menunjang tugas perancangan.
3. Apa sajakah model pembelajaran yang digunakan dan perbedaannya masing – masing ?
Beberapa model pembelajaran antara lain :
- model prosedural
Model ini menerapkan prinsip disain pembelajaran yang dilakukan dengan teratur dan terarah,sehingga dalam model ini pelaksaannya jelas,sehingga proses belajar dapat berjalan dengan efektif.
- model melingkar
Didalam model ini pelaksanaannya tidak ditentukan mana yang awal dan mana yang akhir,namanya juga melingkar jadi kegiatan disain pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat dilakukan dari mana saja.
- Model Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Bertujuan untuk menuntun atau mengarahkan keoada seorang pengajar untuk bagaimana cara mengelola,menciptakan dan yang terpenting adalah cara berinteraksi dengan murid sehingga para siswa dapat termotivasi untuk belajar dan kegiatan belajar mengajarpun dapat berjalan dengan baik.
Macam-macam Metode Pembelajaran menurut beberapa tokoh :
1. Metode Demonstrasi (Demonstration Method)
Menurut Muhibbin
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah:
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut:
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh kenkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya.
Kelebihan metode demonstrasi adalah anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan, kurangnya pemahaman siswa tentang kegunaan benda yang dipertunjukkan.
2. Metode Inquiry
Menurut Mulyasa
Metode inquiry adalah metode yang mempu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif.
Macam-Macam Metode Pembelajaran dalam pembelajaran di kelas :
Metode ceramah.
a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut.
b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka.
c. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok.
d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya.
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari.
f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa.
Referensi :
http://www.rezaervani.com/arsip/materi_forum_ilmu_3/forumilmu3yusiriksa.pdf
http://one.indoskripsi.com/node/2091
http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey.1995. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya, (terjemahan Dewi S. Prawiradilaga, dkk)
Kelompok :
1. Juliana Khairina Harahap 09.046
2. Juli Theresia Siahaan 09.072
3. Maria Mayangsari Sianturi 09.92
4. Agiska Tarigan 09.060
5. Sarah Situmorang 09.78