Anggota kelompok :
Juli Theresia (09072)
Hotma Indra Hakim (13013)
Rifqy Tiara Balqish (13029)
Dewi Sitepu (13097)
Ester Sihombing (13109)
Teori
Ekologis ini dikemukakan oleh Urie Bronfenbrenner (1917). Teori ekologi
adalah pandangan sosiokultular Bronfenbrenner tentang perkembangan, yang
terdiri dari 5 sistem lingkungan mulai dari masukan interaksi langsung dengan
gen-gen sosial (social agent) yang berkembang baik hingga masukan kebudayaan
yang berbasis luas. Kelima sistem dalam teori
ekologis Bronfenbrenner ialah mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem
dan kronosistem.
ü Mikrosistem:
istilah Bronfenbrenner untuk tata situasi tempat anak berinteraksi dengan yang
lain dalam keadaan bertatap muka dan dalam setting keseharian. Konteks ini meliputi keluarga
individu, teman-teman sebaya, sekolah dan lingkungan.
ü Mesosistem: istilah Bronfenbrenner
untuk
hubungan antara beberapa mikrosistem atau hubungan antar beberapa konteks. meliputi
hubungan antara pengalaman keluarga dan pengalaman sekolah, pengalaman sekolah
dengan pengalaman keagamaan, dan pengalaman keluarga dengan pengalaman dan teman sebaya.
ü Eksosistem: istilah Bronfenbrenner untuk hubungan antara dua atau lebih situasi- pengalaman-pengalaman dalam setting sosial
lain- di mana individu tidak memiliki peran yang aktif, namun mempengaruhi apa yang
individu alami dalam konteks yang dekat,sehingga mendapatkan kesan
dari keputusan yang ada.
ü Makrosistem:
istilah Bronfenbrenner untuk keseluruhan pola kultural dimana individu hidup. Meliputi
nilai dominan, keyakinan, adat,etnis dll.
ü Kronosistem: istilah
Bronfenbrenner terhadap efek waktu dalam sistem perkembangan. Atau meliputi
pemolaan
peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan dan
keadaan-keadaan sosiohistoris. Sistem ini dapat mencakup
perubahan yang sanagt besar seperti komposisi keluarga, tempat tinggal atau
pekerjaan orangtua, dll.
Hubungan teori dengan pengalaman..
Rumah (orangtua dan keluarga), sekolah dan lingkungan
adalah tata situasi dimana saya berkembang. Dimana saya tinggal bersama
orangtua saya dan adik-adik saya yang merupakan tempat berinteraksi yang paling
sering dalam keseharian (mikrosistem).
Didalam lingkungan sekolah, saya juga berinteraksi dengan
teman sebaya dimana ini mempengaruhi perkembangan konteks sosial saya. Saya juga
ingat, disekolah, sebelum pembagian rapor dimulai, para guru akan melakukan
pertemuan dengan orangtua saya, disini saya juga melihat bahwa ada interaksi 2
mikrosistem, yaitu hubungan antar rumah dan sekolah (mesosistem).
Sewaktu saya sekolah, ada teman saya yang malas belajar
dan sudah mendapat surat peringatan. Guru saya bilang bahwa beliau akan rapat
dengan dewan sekolah untuk menentukan apakah teman saya itu dipindahkan dari
sekolah apa tidak. Nah disini saya melihat ekosistem
terjadi, dimana ketika
pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif) namun memengaruhi
pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri.
Didalam keluarga saya yang bersuku batak, saya merasakan
bahwa nilai kedisplinan sangat ditanamkan oleh orangtua saya (makrosistem).
Saya juga pernah pindah rumah dan sekolah dari rantau
prapat ke medan. Ini perubahan yang besar menurut saya ketika saya sd, dimana
lingkungan sekolah dan tempat tinggal saya berubag, jauh berbeda dengan yang
sebelumnya (kronosistem)