tugas diskusi kelompok :
juli theresia 09072
Sinopsis Film ‘Kinky
Boots’
Film Kinky Boots mengisahkan tentang seorang bernama Charlie
Price. Setelah ditinggal ayahnya meninggal, dia baru menyadari bahwa pabrik
sepatunya Price&Son dalam keadaan sekarat. Maka Charlie terpaksa memecat 15
karyawannya, karena dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk mengatasi
hal tersebut. Kemudian muncul ucapan pemberi semangat dari salah satu
karyawannya yang akan dipecatnya, Lauren. "Ini semua salahku, apa yang
harus aku lakukan", memang sebuah kata-kata yang kuno, yang seolah-olah
tanpa ada usaha sedikitpun untuk melakukan suatu perbaikan. Hal ini yang memicu
Charlie untuk berpikir keras menyelamatkan Prince&Son yang sudah lama
berdiri sejak akhir abad 19.
Ide bisa muncul darimana saja dan kapan saja, Charlie akhirnya
bertemu dengan seorang waria yang bernama Lola alias Simon. Charlie akhirnya
mempunyai ide untuk membuat sepatu khusus untuk para waria dengan Lola sebagai
perancangnya. Pada sampel produk pertama, Charlie membuat sepatu berwarna merah
untuk Lola, tetapi Lola merasa tersinggung karena tidak menarik sehingga
membuat Lola marah.
Penerimaan Lola dalam pabrik price&Son ini mendapatkan
hinaan dari Don Burton, hingga sampai akhirnya Lola mampu membuat Don bersikap
hormat kepadanya.
Akhirnya untuk mengenalkan produknya, maka Charlie membawa semua hasil rancangannya ke Milan, pusat mode dunia. Charlie bekerja ekstra keras untuk mendapatkan respon yang baik di Milan, yang membuat dia dan karyawannya salah paham. Mereka baru bekerja ekstra keras setelah mengetahui Charlie benar-benar ingin membuat supaya semua ini sukses dan pabriknya tidak bangkrut, walau dia harus menggadaikan rumahnya. Kerja keras Charlie pun membuat dia bersitegang dengan tunangannya, bahkan hingga akhirnya ia putus dengan tunangannya.
Akhirnya untuk mengenalkan produknya, maka Charlie membawa semua hasil rancangannya ke Milan, pusat mode dunia. Charlie bekerja ekstra keras untuk mendapatkan respon yang baik di Milan, yang membuat dia dan karyawannya salah paham. Mereka baru bekerja ekstra keras setelah mengetahui Charlie benar-benar ingin membuat supaya semua ini sukses dan pabriknya tidak bangkrut, walau dia harus menggadaikan rumahnya. Kerja keras Charlie pun membuat dia bersitegang dengan tunangannya, bahkan hingga akhirnya ia putus dengan tunangannya.
Analisis Film berdasarkan Teori Belajar Awal :
-
Teori
Gestalt
Gestalt berfokus pada persepsi dalam belajar. Individu
merespon secara keseluruhan ketimbang sebagian saja, individu akan membangun
persepsi ketimbang hanya menerima informasi secara pasif. Dalam Film Kinky
Boots, Charlie mengalami kejadian yang membuat dia stress karena pabrik sepatu
miliknya akan bangkrut, tetapi pada akhirnya ia membangun persepsi dan
pemikirannya kembali sehingga pabrik Price&Son kembali maju dan selamat
dari kebangkrutan.
-
Teori
Thorndike
Teori thorndike biasa dirujuk sebagai teori behavioris namun
berbeda dengan pengkondisian klasik. Pertama, Thorndike berfokus pada proses
mental dan kedua pada perilaku mandiri. Ada 3 hukum belajar menurut Thorndike,
yaitu law of effects, law of exercise, dan law of readiness.
Menurut Film Kinky
Boots pada hukum pertama yaitu law of effects menyatakan bahwa suatu keadaan yang
memuaskan setelah respon akan memperkuat koneksi antara stimulus dan perilaku
yang tepat, dan keadaan yang menjengkelkan akan melemahkan koneksi tersebut.
Disini Lola sempat menolak sepatu yang telah dibuat oleh Charlie karena ia
tidak menyukai warna merah. Kedua law of exercise yaitu pengulangan dari pengalaman akan
meningkatkan peluang respon respon yang benar. Dalam hal ini Charlie yang
mengalami kebangkrutan pabrik sepatu miliknya merasa stress, hingga akhirnya ia
bertemu Lola dan mereka pun bekerja sama untuk membangun kembali pabrik
sepatunya. Charlie terlihat bersemangat dan terus mencoba membuat berbagai
desain sepatu yang ia pasarkan di kota Milan, akhirnya semangat Charlie
membuahkan hasil. Pabrik sepatunya bangkit lagi dan tidak mengalami
kebangkrutan. Hukum ketiga law of readiness yaitu kondisi yang mengatur keadaan disebut
sebagai ‘’memuaskan” atau “menjengkelkan”. Disini Charlie segera merespon
kondisi saat Lola menolak untuk bekerja sama dalam membangun Price&Son.
Tetapi, pada akhirnya Lola ikut membantu dan bekerjasama untuk mendesain sepatu
di pabrik Price&Son bersama Charlie. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar