Selasa, 02 Oktober 2012

Teori- teori Belajar Awal



tugas diskusi kelompok :
juli theresia      09072 

1.Pengkondisian Klasik dan Koneksionisme

Dua pendekatan awal untuk mempelajari perilaku adalah pengkondisian klasik dan koneksionisme.


:) Argumen Dasar Behaviorisme

Eksperimen terkenal terhadap refleks dilakukan di laboratorium Ivan Pavlov. Riset Pavlov menceritakan ilmuwan yang secara tidak sengaja menemukan cara untuk mengontrol perilaku sederhana saat meneliti refleks keluarnya air liur anjing. Hal itu dapat dilatih untuk merespon suara yang tidak berhubungan dengan makanan. Selama jalannya riset, seorang mahasiswa menemukan bahwa “menggoda” anjing dari jarak jauh dapat mengeluarkan respon keluarnya air liur. Pavlov menyebut reaksi air liur ini sebagai refleks yang dikondisikan. Riset di laboraturium ini penting karena dua sebab, pertama, ia menunjukkan bahwa reaksi keluarnya air liur adalah refleks yang terjadi secara spontan saat menerima stimulus. Kedua, mengubah reaksi alami antara stimulus dan reaksi itu dianggap sebagai terobosan penting dalam studi perilaku.

Dalam reaksi alamiah, stimulus dan reaksi otomatisnya disebut sebagai unconditioned stimulus (UCS), dan unconditioned response (UCR). Dalam reaksi yang baru terbentuk sebagai hasil training, stimulus baru disebut conditioned stimulus (CS), dan reaksi yang merespon stimulus baru disebut conditioned response (CR).


:) Behaviorisme John Watson

Watson mengidentifikasi tiga reaksi emosional bayi yang bersifat naluriah, yaitu reaksi terjadi secara alami seperti cinta, marah, dan takut. Misalnya, respon takut terjadi di lingkungan alamiah setelah adanya suara keras atau kurangnya dukungan pada bayi. Riset terkini mengindikasikan bahwa reaksi parental yang dipasangkan dengan stimulus yang baru akan memfasilitasi pengkondisian dari reaksi pendekatan atau penghindaran anak terhadap stimulus. 


:) Koneksionisme Edward Thorndike

Thorndike memilih bereksperimen dalam kondisi terkontrol, hewan dikurung dengan makanan diletakkan di luar atau di kotak tertutup. Tugas bagi hewan lapar itu adalah membuka makanan atau sangkar dan mendapatkan makanan. Thorndike menyebut eksperimen ini sebagai pengkondisian instrumental untuk merefleksikan perbedaannya dengan pengkondisian klasik. Teori ini dikenal sebagai koneksionisme karena hewan membangun koneksi antara stimuli partikular dengan prilaku mandiri. Selama eksperimen ini berlangsung, respon yang tepat pelan-pelan akan menguat dan respon yang tidak tepat akan melemah. Jadi, pemecahan masalah adalah melibatkan pembentukan asosiasi atau koneksi antara stimulus dan respon yang tepat.

Ada 3 hukum belajar untuk menjelaskan proses ini. Pertama, law of effects yaitu suatu keadaan yang memuaskan setelah respon akan memperkuat koneksi antara stimulus dan perilaku yang tepat, dan keadaan yang menjengkelkan akan melemahkan koneksi tersebut. Hukum efek penting karena ia mengidnetifikasi mekanisme baru dalam proses belajar. Kedua, law of exercise yaitu perulangan repetisi dari pengalaman akan meningkatkan peluang respon yang benar. Ketiga, law of readiness yaitu kondisi yang mengatur keadaan yang disebut sebagai memuaskan atau menjengkelkan, pelaksanaan tindakan dalam merspon impuls yang kuat adalah memuaskan sedangkan perintangan tindakan atau memaksakannya dalam kondisi ini adalah menjengkelkan.


2.Psikologi Gestalt

Fokus Gestalt adalah pengalaman persepsi.. Kontribusi lain dari Gestalt adalah pembedaan oleh Wertheimer atas belajar arbitrer (tanpa makna) dan belajar bermakna, serta faktor lain yang memengaruhi pemecahan masalah. Didalamnya mencakup pengidentifikasian masalah untuk menyusun solusi yang memiliki nilai fungsional, peran penemuan pemecahan masalah yang bermakna dengan panduan, dan menghindari pembatasan pemecahan masalah.


3.Perbandingan antara Behaviorisme dan Teori Gestalt



Karakteristik utama
behaviorisme
Teori Gestalt
Asumsi dasar
    a. Perilaku yang dapat diamati harus dipelajari
     b. Belajar adalah perubahan
     c. Hubungan antara stimuli dan respon harus dipelajari
Individu bereaksi kepada sebuah kesatuan oleh karena itu pembelajaran adalah organisasi dan reorganisasi bidang sendoris.
Experimen umum
     a. Trial and error: tikus menyusuri labirin; binatang keluar dari kandang
     b. Respon emosional atau refleks
Subjek ditempatkan dalam situasi yang mensyaratkan restrukturisasi bagi solusi
Formula belajar
     a. Stimulus- respon- imbalan
    b. Respon emosional (stimulus 1 dan 2)
Konstelasi stimulasi- organisasi- reaksi

Tidak ada komentar: