tugas diskusi kelompok :
juli theresia 09072
1.Pengkondisian
Klasik dan Koneksionisme
Dua
pendekatan awal untuk mempelajari perilaku adalah pengkondisian klasik dan
koneksionisme.
:) Argumen
Dasar Behaviorisme
Eksperimen terkenal terhadap refleks dilakukan di laboratorium
Ivan Pavlov. Riset Pavlov menceritakan ilmuwan yang secara tidak sengaja
menemukan cara untuk mengontrol perilaku sederhana saat meneliti refleks
keluarnya air liur anjing. Hal itu dapat dilatih untuk merespon suara yang
tidak berhubungan dengan makanan. Selama jalannya riset, seorang mahasiswa
menemukan bahwa “menggoda” anjing dari jarak jauh dapat mengeluarkan respon
keluarnya air liur. Pavlov menyebut reaksi air liur ini sebagai refleks yang
dikondisikan. Riset di laboraturium ini penting karena dua sebab, pertama, ia
menunjukkan bahwa reaksi keluarnya air liur adalah refleks yang terjadi secara
spontan saat menerima stimulus. Kedua, mengubah reaksi alami antara stimulus
dan reaksi itu dianggap sebagai terobosan penting dalam studi perilaku.
Dalam reaksi alamiah, stimulus dan reaksi otomatisnya
disebut sebagai unconditioned stimulus (UCS), dan unconditioned response (UCR).
Dalam reaksi yang baru terbentuk sebagai hasil training, stimulus baru disebut
conditioned stimulus (CS), dan reaksi yang merespon stimulus baru disebut
conditioned response (CR).
:) Behaviorisme
John Watson
Watson mengidentifikasi tiga reaksi emosional bayi yang
bersifat naluriah, yaitu reaksi terjadi secara alami seperti cinta, marah, dan
takut. Misalnya, respon takut terjadi di lingkungan alamiah setelah adanya
suara keras atau kurangnya dukungan pada bayi. Riset terkini mengindikasikan
bahwa reaksi parental yang dipasangkan dengan stimulus yang baru akan
memfasilitasi pengkondisian dari reaksi pendekatan atau penghindaran anak
terhadap stimulus.
:) Koneksionisme
Edward Thorndike
Thorndike memilih bereksperimen dalam kondisi terkontrol,
hewan dikurung dengan makanan diletakkan di luar atau di kotak tertutup. Tugas
bagi hewan lapar itu adalah membuka makanan atau sangkar dan mendapatkan
makanan. Thorndike menyebut eksperimen ini sebagai pengkondisian instrumental
untuk merefleksikan perbedaannya dengan pengkondisian klasik. Teori ini dikenal
sebagai koneksionisme karena hewan membangun koneksi antara stimuli partikular
dengan prilaku mandiri. Selama eksperimen ini berlangsung, respon yang tepat pelan-pelan
akan menguat dan respon yang tidak tepat akan melemah. Jadi, pemecahan masalah
adalah melibatkan pembentukan asosiasi atau koneksi antara stimulus dan respon
yang tepat.
Ada 3 hukum belajar untuk menjelaskan proses ini. Pertama,
law of effects yaitu suatu keadaan yang memuaskan setelah respon akan memperkuat
koneksi antara stimulus dan perilaku yang tepat, dan keadaan yang menjengkelkan
akan melemahkan koneksi tersebut. Hukum efek penting karena ia mengidnetifikasi
mekanisme baru dalam proses belajar. Kedua, law of exercise yaitu perulangan
repetisi dari pengalaman akan meningkatkan peluang respon yang benar. Ketiga,
law of readiness yaitu kondisi yang mengatur keadaan yang disebut sebagai
memuaskan atau menjengkelkan, pelaksanaan tindakan dalam merspon impuls yang
kuat adalah memuaskan sedangkan perintangan tindakan atau memaksakannya dalam
kondisi ini adalah menjengkelkan.
2.Psikologi
Gestalt
Fokus Gestalt adalah pengalaman persepsi.. Kontribusi lain
dari Gestalt adalah pembedaan oleh Wertheimer atas belajar arbitrer (tanpa
makna) dan belajar bermakna, serta faktor lain yang memengaruhi pemecahan
masalah. Didalamnya mencakup pengidentifikasian masalah untuk menyusun solusi
yang memiliki nilai fungsional, peran penemuan pemecahan masalah yang bermakna
dengan panduan, dan menghindari pembatasan pemecahan masalah.
3.Perbandingan
antara Behaviorisme dan Teori Gestalt
Karakteristik
utama
|
behaviorisme
|
Teori Gestalt
|
Asumsi dasar
|
a.
Perilaku yang dapat diamati harus dipelajari
b. Belajar adalah perubahan
c. Hubungan antara stimuli dan respon harus dipelajari
|
Individu
bereaksi kepada sebuah kesatuan oleh karena itu pembelajaran adalah
organisasi dan reorganisasi bidang sendoris.
|
Experimen
umum
|
a. Trial and error: tikus menyusuri labirin; binatang
keluar dari kandang
b. Respon emosional atau refleks
|
Subjek
ditempatkan dalam situasi yang mensyaratkan restrukturisasi bagi solusi
|
Formula
belajar
|
a. Stimulus- respon- imbalan
b. Respon
emosional (stimulus 1 dan 2)
|
Konstelasi
stimulasi- organisasi- reaksi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar