Jumat, 13 Juni 2014

Bahaya Sedotan Plastik !


Halooo.. kali ini saya akan menulis tentang SEDOTAN hehe.. terpikir ini ketika saya sedang minum sambil ngerjain skripsi disuatu tempat makan hehe.. Nah, sedotan memang merupakan salah satu media yang digunakan untuk membantu kita dalam meminum segelas air, entah apapun bentuknya, atau apapun jenisnya. Namun yang umum digunakan adalah sedotan yang hanya sekali pakai, yap sedotan plastik. Sedotan yang banyak digunakan di warung - warung, bahkan rumah makan sekalipun.
Dulunya sedotan digunakan di Sumeria dalam meminum bir, karena dulu bir memiliki produk sampingan yang mengendap dari proses fermentasi, sehingga digunakanlah sedotan agar produk sampingan bir tadi tidak banyak terminum. Nah sekarang sedotan sudah tak lagi digunakan untuk meminum bir, bahkan teh yang sering kita jumpai dipinggir jalan juga menggunakan sedotan.
Hampir setiap orang gemar minum dengan menggunakan sedotan. Tidak banyak yang tahu keuntungan dalam penggunaan sedotan ini. Mungkin secara orang awam hanya mengatakan, bahwa sedotan merupakan hiasan, alat bantu, aksesoris, ya berhubung bentuk sedotan juga ada yang menarik, seperti yang banyak di sajikan pada rumah makan ternama. Namun, yang jelas tujuan utama adanya sedotan adalah mengurangi resiko kerusakan gigi. 
Namun,  ketahui juga bahwa minum menggunakan sedotan ternyata  ada tidak baiknya juga . Ada beberapa resiko tak menyenangkan yang terjadi jika kita minum menggunakan alat bantu yang satu ini. Ayokk, kita simak penjelasan berikut :

Gigi tetap rusak karena salah cara memakainya
Memang, sedotan bisa mengantar minuman langsung masuk ke dalam kerongkongan, tetapi itu bila Anda memasukkan sedotan ke bagian belakang mulut Anda.
Menurut Mark Burhenne, DDS, cosmetic dentist yang juga pendiri AsktheDentist.com, meskipun minum lewat sedotan, kita tetap bisa merasakan minuman itu menyentuh gigi. Hal ini disebabkan kebanyakan orang menyelipkan ujung sedotan di antara bibir dan di depan gigi, sehingga efek minuman manis yang merusak gigi masih bisa terasa.
"Orang yang menahan sedotan di antara gigi, bagian belakang giginya masih terpapar. Ingat, lidah itu terus bersentuhan dengan gigi, jadi jika ada soda atau kopi menyentuh lidah, artinya juga mengenai gigi. Ketika Anda mencicipi minuman, gigi pasti sudah terpapar," katanya.
Satu-satunya cara untuk melindungi gigi adalah dengan menaruh ujung sedotan di bagian belakang mulut, di balik gigi dan lidah, sehingga cairan akan berpindah dari gelas langsung ke belakang kerongkongan tanpa menyentuh gigi. Kira-kira, sama lah dengan menenggak minuman, dan bukan menyedot-nyedot jus atau kopi untuk menikmatinya perlahan-lahan.
Usai minum jus, teh, kopi, atau soda, Dr Burhenne menyarankan untuk berkumur dengan air putih dan menggosok gigi. Selain menetralisasi kandungan asam, cara ini juga akan meminimalkan noda minuman tertinggal pada gigi.
Sudut mulut jadi keriput
Lesley M. M. Blume, penulis buku Let's Bring Back: An Encyclopedia of Forgotten-Yet-Delightful, Chic, Useful, Curious, and Otherwise Commendable Things from Times Gone By, mengatakan bahwa mulut kita akan mengerucut ketika minum menggunakan sedotan. Bayangkan bila Anda selama bertahun-tahun menggunakan sedotan untuk minum, sudut mulut akan lebih cepat keriput. Wajah juga akan terlihat lebih tirus, namun tidak sedap dipandang. Kondisi yang sama juga akan dialami perempuan yang punya kebiasaan merokok. "Kerutan yang Anda lakukan untuk menyedot minuman dengan sedotan menyamai apa yang dilakukan perokok ketika mereka menghisap rokoknya, yang akan menimbulkan kerutan-kerutan yang tak enak dilihat di sekitar bibir atas," ujar Dr Burhenne, mengiyakan pendapat Blume.
Bikin perut kembung
Siapa yang menyangka, minum pakai sedotan ternyata bisa menimbulkan masalah pencernaan karena perut Anda menyimpan terlalu banyak udara. Tak perlu membayangkan bahwa Anda baru saja membuka mulut lebar-lebar sehingga begitu banyak udara yang terhirup ke dalam tubuh. Sadar atau tidak, Anda sebenarnya menelan banyak udara ketika Anda makan atau minum. Menurut Diana Rodriquez, penulis artikel-artikel kesehatan di situsHealth Day, 50 persen dari gas yang ada di dalam tubuh disebabkan karena Anda menelan terlalu banyak udara melalui makanan. Ketika Anda menyeruput cairan melalui sedotan, Anda juga menghirup udara. Inilah yang menyebabkan lama-kelamaan Anda akan mengalami kembung.

Nah, setelah kit baca penjelasan diatas, bukan berarti kita tidak boleh memakai sedotan ya, tapi kurangi pemakaian sedotan secara rutin perlu juga dilakukan. Jadikan informasi diatas sebagai sesuatu yang perlu diperhatikan :D

*Berbagai sumber ::

Tidak ada komentar: