Halooo..
kali ini saya akan menulis tentang SEDOTAN hehe.. terpikir ini ketika saya sedang minum sambil
ngerjain skripsi disuatu tempat makan hehe.. Nah, sedotan memang merupakan salah satu media yang
digunakan untuk membantu kita dalam meminum segelas air, entah apapun
bentuknya, atau apapun jenisnya. Namun yang umum digunakan adalah sedotan yang
hanya sekali pakai, yap sedotan plastik. Sedotan yang banyak digunakan di
warung - warung, bahkan rumah makan sekalipun.
Dulunya sedotan digunakan di Sumeria dalam
meminum bir, karena dulu bir memiliki produk sampingan yang mengendap dari
proses fermentasi, sehingga digunakanlah sedotan agar produk sampingan bir tadi
tidak banyak terminum. Nah sekarang sedotan sudah tak lagi digunakan untuk
meminum bir, bahkan teh yang sering kita jumpai dipinggir jalan juga
menggunakan sedotan.
Hampir setiap orang
gemar minum dengan menggunakan sedotan. Tidak
banyak yang tahu keuntungan dalam penggunaan sedotan ini. Mungkin secara orang
awam hanya mengatakan, bahwa sedotan merupakan hiasan, alat bantu, aksesoris,
ya berhubung bentuk sedotan juga ada yang menarik, seperti yang banyak di
sajikan pada rumah makan ternama. Namun, yang jelas tujuan utama adanya sedotan
adalah mengurangi resiko kerusakan gigi.
Namun, ketahui juga bahwa
minum menggunakan sedotan ternyata ada tidak
baiknya juga . Ada beberapa resiko tak menyenangkan yang terjadi jika kita
minum menggunakan alat bantu yang satu ini. Ayokk, kita simak penjelasan
berikut :
Gigi tetap
rusak karena salah cara memakainya
Memang,
sedotan bisa mengantar minuman langsung masuk ke dalam kerongkongan, tetapi itu
bila Anda memasukkan sedotan ke bagian belakang mulut Anda.
Menurut Mark Burhenne, DDS, cosmetic dentist yang juga pendiri AsktheDentist.com, meskipun minum lewat sedotan, kita tetap bisa merasakan minuman itu menyentuh gigi. Hal ini disebabkan kebanyakan orang menyelipkan ujung sedotan di antara bibir dan di depan gigi, sehingga efek minuman manis yang merusak gigi masih bisa terasa.
"Orang yang menahan sedotan di antara gigi, bagian belakang giginya masih terpapar. Ingat, lidah itu terus bersentuhan dengan gigi, jadi jika ada soda atau kopi menyentuh lidah, artinya juga mengenai gigi. Ketika Anda mencicipi minuman, gigi pasti sudah terpapar," katanya.
Menurut Mark Burhenne, DDS, cosmetic dentist yang juga pendiri AsktheDentist.com, meskipun minum lewat sedotan, kita tetap bisa merasakan minuman itu menyentuh gigi. Hal ini disebabkan kebanyakan orang menyelipkan ujung sedotan di antara bibir dan di depan gigi, sehingga efek minuman manis yang merusak gigi masih bisa terasa.
"Orang yang menahan sedotan di antara gigi, bagian belakang giginya masih terpapar. Ingat, lidah itu terus bersentuhan dengan gigi, jadi jika ada soda atau kopi menyentuh lidah, artinya juga mengenai gigi. Ketika Anda mencicipi minuman, gigi pasti sudah terpapar," katanya.
Satu-satunya
cara untuk melindungi gigi adalah dengan menaruh ujung sedotan di bagian
belakang mulut, di balik gigi dan lidah, sehingga cairan akan berpindah dari
gelas langsung ke belakang kerongkongan tanpa menyentuh gigi. Kira-kira, sama
lah dengan menenggak minuman, dan bukan menyedot-nyedot jus atau kopi untuk
menikmatinya perlahan-lahan.
Usai
minum jus, teh, kopi, atau soda, Dr Burhenne menyarankan untuk berkumur dengan
air putih dan menggosok gigi. Selain menetralisasi kandungan asam, cara ini
juga akan meminimalkan noda minuman tertinggal pada gigi.
Sudut mulut jadi keriput
Lesley
M. M. Blume, penulis buku Let's Bring Back: An Encyclopedia of
Forgotten-Yet-Delightful, Chic, Useful, Curious, and Otherwise Commendable
Things from Times Gone By, mengatakan bahwa mulut kita akan mengerucut ketika
minum menggunakan sedotan. Bayangkan bila Anda selama bertahun-tahun
menggunakan sedotan untuk minum, sudut mulut akan lebih cepat keriput. Wajah juga
akan terlihat lebih tirus, namun tidak sedap dipandang. Kondisi yang sama juga
akan dialami perempuan yang punya kebiasaan merokok. "Kerutan yang Anda lakukan untuk menyedot minuman
dengan sedotan menyamai apa yang dilakukan perokok ketika mereka menghisap
rokoknya, yang akan menimbulkan kerutan-kerutan yang tak enak dilihat di
sekitar bibir atas," ujar Dr Burhenne, mengiyakan pendapat Blume.
Bikin perut
kembung
Siapa
yang menyangka, minum pakai sedotan ternyata bisa menimbulkan masalah
pencernaan karena perut Anda menyimpan terlalu banyak udara. Tak perlu
membayangkan bahwa Anda baru saja membuka mulut lebar-lebar sehingga begitu
banyak udara yang terhirup ke dalam tubuh. Sadar atau tidak, Anda sebenarnya
menelan banyak udara ketika Anda makan atau minum. Menurut Diana Rodriquez,
penulis artikel-artikel kesehatan di situsHealth Day, 50 persen dari gas yang
ada di dalam tubuh disebabkan karena Anda menelan terlalu banyak udara melalui
makanan. Ketika
Anda menyeruput cairan melalui sedotan, Anda juga menghirup udara. Inilah yang
menyebabkan lama-kelamaan Anda akan mengalami kembung.
Nah, setelah kit baca penjelasan diatas, bukan berarti kita
tidak boleh memakai sedotan ya, tapi kurangi pemakaian sedotan secara rutin
perlu juga dilakukan. Jadikan informasi diatas sebagai sesuatu yang perlu
diperhatikan :D
*Berbagai sumber ::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar